Rumah Adat Dalam Loka Samawa, Kearifan Lokal Di Sumbawa
Griyahome.com
- Apakah anda pernah melihat rumah adat Dalam Loka Samawa? Sumbawa bukan hanya
terkenal akan susu kuda liar dan keindahan alamya yang sangat natural tetapi
juga kebudayaannya yang masih bisa kita saksikan hingga kini yaitu rumah adat Dalam
Loka Samawa. Rumah kediaman raja-raja Sumbawa ini memiliki luas bangunan seluas
904 m2 dan terlihat sangat megah, jadi sangat disayangkan jika anda
tidak mengunjungi tempat ini jika berkunjung ke kabupaten Sumbawa, NTB.
Di
propinsi Nusa Tenggara Barat, banyak sekali jenis rumah adat, salah satunya rumah
istana Sumbawa atau Dalam Loka yaitu rumah adat atau istana yang didirikan dan
dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III di Pulau
Sumbawa, tepatnya di kota Sumbawa Besar.
Pengertian
dari Dalam Loka itu sendiri, yaitu kata Dalam yang memiliki arti istana atau
rumah yang ada di dalam istana dan Loka yang memiliki arti dunia atau juga
tempat. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Dalam Loka merupakan istana atau
tempat hunian raja. Rumah adat Dalam Loka saat ini difungsikan untuk menyimpan
benda atau artifak bersejarah milik kabupaten Sumbawa.
Bagian
rumah Dalam Loka disusun oleh bangunan kembar yang disokong atau ditahan oleh
98 pilar kayu jati dan 1 pilar pendek (pilar guru) yang dibuat dari pohon cabe.
Jumlah dari seluruh tiang penyokong adalah 99 tiang yang mewakili 99 sifat
Allah dalam Al-Qur’an (Asmaul Husna). Di Dalam Loka ini terdapat ukiran-ukiran
yang merupakan ukiran khas daerah pulau Sumbawa atau disebut lutuengal yang
digunakan untuk ornamen pada kayu bangunannya. Ukiran khas pulau Sumbawa ini
biasanya motif bunga dan juga motif daun-daunan.
Bagian
Istana Dalam Loka dibangun mengarah ke selatan yaitu ke bukit Sampar dan
alun-alun kota dan hanya memiliki satu pintu masuk utama melalui tangga depan
dan pintu samping melalui tangga kecil. Tangga depan yang dimiliki Dalam Loka
tidak seperti tangga pada umumnya, tangga ini berupa lantai kayu yang
dimiringkan hingga menyentuh tanah dan lantai kayu tersebut ditempeli oleh
potongan kayu sebagai penahan pijakan Bala Rea atau graha besar adalah dua bangunan
identik yang terdapat di dalam rumah adat Dalam Loka yang setiap bangunannya
memiliki fungsi.
Rumah
adat ini terdapat beberapa ruangan yaitu, Lunyuk Agung, Lunyuk Mas, Ruang
Dalam, dan Ruang Sidang.
Lunyuk
Agung berada pada bagian depan bangunan yang difungsikan untuk ruang
bermusyawarah, pernikahan, pertemuan atau acara kerajaan. Lunyuk Mas adalah
ruangan utama untuk permaisuri, istri para menteri dan staf penting kerajaan
saat upacara adat.
Ruang
Dalam sebelah barat disekat oleh kelambu yang digunakan untuk tempat sholat, di
sebelah utara adalah kamar tidur permaisuri. Ruang Dalam sebelah timur memiliki
empat kamar khusus untuk keturunan raja yang sudah menikah dan di sebelah utara
adalah kamar pengasuh rumah tangga istana.
Ruang
Sidang terletak di bagian belakang Bala Rea, namun pada malam harinya digunakan
oleh para dayang sebagai kamar tidur. Sedangkan kamar mandi terletak di luar
ruangan utama yang memanjang dari kamar raja hingga kamar permaisuri.
Pada
bagian yang terakhir, yaitu Bala Bulo yang memiliki dua tingkat dan berada di
samping Lunyuk Mas. Tingkat pertama adalah tempat permainan keturunan raja dan
tingkat kedua adalah tempat permaisuri dan istri para bangsawan saat
menyaksikan pertunjukan di lapangan istana. Anak tangga menuju tingkat dua
berjumlah 17 anak tangga. Jumlah tersebut mewakili 17 rakaat sholat dalam 5 (lima) waktu sholat.
Di luar komplek ini terdapat kebun istana (kaban alas), gapura atau tembok
istana (bala buko), rumah jam (bala jam) dan tempat untuk lonceng istana. Lonceng
pada istana ini ukurannya sangat besar dan berasal dari Belanda. Pada zaman
penjajahan, lonceng ini dibunyikan oleh seorang petugas setiap waktu, sehingga
seluruh penduduk dapat mengetahui waktu saat itu.
Semoga
artikel tentang Rumah Adat Dalam Loka Samawa,
Kearifan Lokal di Sumbawa dapat menambah pengetahuan kita tentang kearifan
lokal bangsa kita dan melihat istana yang menjadi saksi kejayaan Kesultanan Sumbawa di waktu lampau.
Tidak ada komentar untuk "Rumah Adat Dalam Loka Samawa, Kearifan Lokal Di Sumbawa"
Posting Komentar