6 Tips Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Khusus Pekerja Informal
Griyahome.com – Apakah sektor informal
bisa mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) ? jawabannya bisa. Kabar gembira
ini tentunya membawa angin segar buat semua orang yang selama ini bekerja di sektor
informal tapi tentu saja ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mengajukan
Kredit Pemilikan Rumah. Agar permohonan anda saat mengajukan KPR bisa berjalan
mulus ikuti tips pada artikel dibawah ini.
Sektor Informal dan Contoh Pekerja
Formal
Apa
yang dimaksud dengan sektor informal? Ada baiknya kita terlebih dahulu
mengetahui dengan jelas apa itu sektor informal dan contoh yang termasuk dalam sektor
ini. Sektor informal adalah sektor ekonomi yang selama ini dikenal dengan usaha
kecil dan bergerak dibidang barang dan jasa. Sektor ini berbanding terbalik
dengan sektor formal yang umumnya bekerja sebagai pegawai baik pada perusahaan
swasta ataupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Contoh Pekerja Informal
Di
Indonesia sendiri tercatat sekitar hampir 76 % yang bekerja disektor informal.
Beberapa contoh para pekerja informal antara lain pedagang kaki lima, Tukang becak,
penjual bakso, pedagang, petani, sopir,dll. Modal yang dimiliki para pekerja sektor
informal umumnya terbatas dan selalu terkendala dengan modal yang terbatas
sehingga sulit untuk berkembang. Beberapa waktu yang lalu para pekerja informal
sulit untuk mendapatkan akses mendapatkan KPR karena terkendala berbagai
masalah, namun syukurlah saat ini mereka juga memiliki kesempatan yang sama.
Sekarang
ini semua lapisan masyarakat sudah bisa mengakses pembiayaan pemilikan rumah
(KPR) baik itu pekerja formal (pegawai tetap) atau pekerja informal (Pekerja
lepas). Dahulu status pekerjaan tidak tetap membuat pekerja informal mengalami
kesulitan untuk mengakses Pembiayaan KPR dari perbankan. hal itu dikarenakan
karena bank mengedepankan prinsip kehati-hatian. Tetapi saat ini ada perbankan
yang membuka fasilitas KPR kepada golongan pekerja informal. berikut beberapa persyaratan saat pengajuan
KPR agar disetujui oleh pihak perbankan .
Syarat-syarat Pengajuan KPR
Syarat-syaratnya
menyerahkan legalitas individu (KTP,KK, Surat Nikah jika sudah menikah),
Rekening Tabungan selama 3 (tiga) bulan untuk mengetahui perkiraan pendapatan
pekerja informal selama 3 bulan terakhir. sehingga pihak bank mengetahui apakah
pekerja informal tersebut dapat diberikan KPR atau tidak.
Pertimbangan Pendukung
Selain
syarat diatas, khusus pekerja informal, bank juga menghitung penghasilan
suami/istri dari pemohon KPR. artinya pihak bank ingin mengetahui secara total
penghasilan keluarga pekerja informal sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan persetujuan KPR. Pertimbangan lainnya adalah pengecekan data ke SID
Bank Indonesia untuk mengatahui riwayat pinjaman pekerja informal, baik yang
sudah lunas maupun yang sedang berjalan.
6 tips Agar KPR Pekerja Informal
disetujui Oleh Bank
Pastikan harga rumah yang diinginkan disesuaikan
dengan kemampuan, artinya apabila pendapatan per bulan kurang dari Rp. 4 juta
sebaiknya memilih KPR untuk rumah yang disubsidi oleh pemerintah.
Pastikan
anda tidak memiliki tanggungan angsuran bank/ leasing, artinya semakin sedikit
hutang yang kita nikmati maka semakin tinggi kemampuan membayar kita terhadap
KPR dan ini juga menjadi salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan dalam menilai kelayakan berkas anda.
Masukkan
juga Pendapatan Suami/Istri, yaitu menggabungkan penghasilan berdua jadi dapat
diketahui total kemampuan bayar keluarga pekerja informal. Semakin bagus
pendapatan anda maka peluang anda untuk memperoleh KPR semakin besar.
Pastikan
tentang Angsuran Pinjaman, artinya nantinya total kewajiban terhadap angsuran
bank sebaiknya tidak lebih dari 60% dari total penghasilan yang diterima.
Jangan memaksakan diri mengangsur cicilan melebihi batas kemampuan anda. Anda
harus memperhitungkan dengan seksama seluruh pengeluaran untuk mencegah terjadi
kredit macet dikemudian hari.
Carilah
Perbankan yang mempunyai kerjasama dengan area rumah yang akan anda beli,
karena biasanya banyak kemudahan yang ditawarkan. Pilihlah beberapa bank untuk
melihat tawaran menarik yang ditawarkan oleh setiap Bank mulai dari cara
mengangsur cicilan, bunga yang ditawarkan dan berbagai fasilitas lain yang
biasanya berbeda antar Bank yang satu dengan lainnya.
Pastikan
setelah dikurangi angsuran KPR, total penghasilan pekerja informal masih dapat
hidup layak sampai dengan kredit lunas. Semakin lama angsuran anda maka semakin
ringan yang harus anda bayarkan tapi konsekuensinya tentu pembayaran anda lebih
lama.
Semoga
6 Tips Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Khusus Pekerja Informal diatas dapat membantu anda saat akan melakukan
pengajuan berkas untuk memperoleh rumah yang anda idamkan.Selamat mencoba!
Tidak ada komentar untuk "6 Tips Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Khusus Pekerja Informal"
Posting Komentar