4 Cara Memilih Lampu Emergency di Rumah Anda
Lampu
darurat atau disebut juga emergency lamp
merupakan lampu penerangan di rumah yang digunakan saat pasokan listrik dari
PLN padam. Beberapa orang ada yang memilih menggunakan Generator Set (Genset) untuk menyalakan listrik ketika listrik PLN
mengalami pemadaman. Genset memang mampu menerangi satu rumah saat listrik
padam, tetapi tidak praktis dan bau dari bahan bakar genset pun menyengat.
Sekarang ini, cukup banyak merek dan jenis lampu emergency di pasaran. Sebelum membeli ada baiknya menyimak beberapa
cara memilih emergency lamp di rumah
anda
1.
Tentukan Lampu yang
dipakai Menempel di Dinding atau Portable
Berdasarkan
kegunaan dan penempatannya, lampu emergency
dibagi menjadi 2 jenis yaitu Portable
dan Wall Light (Lampu Dinding).
Jenis Portabel adalah lampu emergency yang bisa dibawa kemana-mana (mobile) sehingga cahayanya tidak hanya berada di satu tempat,
tetapi bisa diletakkan di manapun sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan lampu ini
adalah pengguna dapat membawanya ke tempat yang ia inginkan dan tidak perlu
repot mencari penggantungnya.
Jenis Wall Light memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai
handle (pegangan) dan menempel pada
suatu bidang. Pada prinsipnya lampu tersebut akan selalu diletakkan di tempat yang
sama. Karena sejatinya lampu tersebut bukan untuk dibawa-bawa. Biasanya
bentuknya tidak nyaman untuk digenggam. Namun bentuk ini mempunyai keunggulan.
yakni anda tidak perlu repot mencarinya lagi karena ia akan selalu berada di
tempat dia digantungkan. Saat ini bahkan tersedia wall light menggunakan
tenaga surya sebagai sumber tenaga menghidupkan lampu dimalam hari.
2.
Tentukan Bahan Lampu dari Led Atau Neon
Lampu
emergency berdasarkan sumber cahaya
yang digunakan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu LED dan Neon.
Dari
segi biaya, lampu LED lebih unggul karena memiliki tingkat pencahayaan yang
baik serta perbandingan watt nya yang lebih kecil dibandingkan lampu neon
sehingga lebih irit.
Namun
sayangnya, harga lampu emergency LED
lebih mahal dibandingkan dengan lampu emergency
dari Neon. Selain itu, ketika salah satu lampu LED mati anda harus mengganti
semuanya. Ini berbeda dengan lampu Neon, ketika mati, ia dapat diganti kapan
saja.
3.
Tentukan Baterai Lampu Auto Charge atau Manual
Secara
umum lampu emergency memiliki waktu
terang sekitar 4-6 jam dan masa pengisian Baterai antara 8-10 jam. Ada 2 (dua)
jenis pengisian Baterai yakni system auto
discharge dan manual discharge.
Pada
system auto discharge lampu akan
mengisi Baterai ketika kosong dan akan berhenti ketika penuh. Sistem ini
membuat Baterai tidak akan mengalami kelebihan pengisian dan rusak. Lampu jenis
ini praktis karena pengguna tidak perlu mencabut dan mencolok kabel lampu.
Lampu
emergency manual discharge biasanya
terdapat pada lampu emergency jenis portable adalah lampu yang mengharuskan
pengguna mengisi daya listrik secara manual (dengan cara mencolok kabel ke stop
kontak dan mencabutnya jika sudah penuh)
Lampu
jenis ini biasanya lebih murah namun resikonya jika anda lupa mencabutnya akan
terjadi kelebihan pengisian yang akhirnya membuat Baterai nya rusak.
4.
Pilih Jenis Baterai Lithium atau Lead Acid.
Ada
2 (dua) jenis baterai pada lampu emergency
yaitu baterai Lithium dan baterai Lead Acid.
Baterai
Lithium memiliki keunggulan yaitu lebih tahan lama, tipis seperti baterai pada
HP, sehingga membuat lampu emergency
lebih ringan.
Sedangkan
baterai Lead Acid tidak tahan lama, bentuknya besar sehingga membuat lampu emergency lebih berat.
Bagaimana Cara Memilihnya?
Lihat
kebutuhan yang diperlukan, jika anda ingin lampu yang bisa dibawa kemana-mana
maka anda bisa memilih lampu emergency
jenis portable. Lampu ini juga banyak
ragamnya mulai dari yang kecil hingga yang besar, mulai dari yang ringan hingga
yang berat
Lihat
watt yang digunakan. Biasanya ini tercantum dalam kardus lampu. Jika ingin
lebih hemat, pilihlah lampu emergency
LED. Perhatikan juga bobot lampu, jika dinding anda tidak mampu menahan berat
maka pilih lampu emergency yang
menggunakan baterai lithium. terkadang pengguna cenderung memilih lampu emergency dengan bobot yang agak berat
dengan pertimbangan bahwa barang yang berat akan lebih kokoh, padahal tidak
begitu, Bobot barang yang sebenarnya tidak mempengaruhi seberapa kuat kemampuan
lampu tersebut.
Perhatikan
desain, terutama untuk lampu emergency
yang tergantung di dinding. di pasaran dijual beragam bentuk lampu emergency, ada yang kotak, persegi, bahkan
ada yang berbentuk seperti lampu petromak. Sesuaikan dengan desain interior
rumah anda, jangan sampai lampu emergency
malah merusak tatanan interior rumah anda.
Bagaimana Cara Agar Lampu Emergency
Lebih Awet?
Langkah
pertama, setelah membeli pastikan lampu emergency
diisi daya penuh selama 8-10 jam. Kemudian setelah penuh dinyalakan dan baru di
charge kembali.
Dalam
1 bulan sekali, meskipun tidak dalam keadaan mati listrik, lampu emergency harus tetap dinyalakan. Hal
ini perlu dilakukan agar tidak terjadi pengendapan arus listrik yang bisa
menyebabkan lampu rusak.
Semoga
artikel “4 Cara Memilih Lampu Emergency di Rumah Anda” dapat menolong memilih
jenis lampu emergency yang dapat menerangi
rumah saat pemadaman lampu terjadi ataupun terjadi masalah dengan instalasi
listrik dirumah.
Tidak ada komentar untuk "4 Cara Memilih Lampu Emergency di Rumah Anda"
Posting Komentar